Pendirian
Dengan kian banyaknya warga negara Indonesia yang datang ke Mesir untuk
menuntut ilmu, maka warga masyarakat Jawa Barat yang berada di Mesir
berinisiatif untuk membuat ikatan masyarakat se-Jawa Barat dengan tujuan
untuk membantu Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Mesir dalam mengurus
kedatangan pelajar/mahasiswa khususnya yang datang dari Jawa Barat.
Dengan adanya rasa kebersamaan sebagai orang Jawa Barat, dan sebagai
refleksi keakraban serta kekompakan dalam meraih kesuksesan yang dicita-citakan,
maka – tepatnya – tanggal 10 November 1977 para senior mahasiswa
Jawa Barat mendirikan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB).
Para mahasiswa Jawa Barat yang mencetuskan ide pendirian KPMJB saat
itu antara lain :
1. A.Dudung Halim, MA Tasikmalaya
2. A.Abdul Latief, Lc Bandung
3. Endang Yusuf, Lc Garut
4. Sulaeman, Lc Tanggerang
5. Abu Bakar, Lc Gorontalo
(Yang terakhir ini menikah dengan Ibu Kokom Komariah dari Garut)
Inisiatif Pendirian KPMJB
Selain dalam rangka membantu PPI-Mesir, organisasi ini diadakan untuk
menumbuhkan rasa persaudaraan dan ukhuwah kekeluargaan dikalangan warga
Jawa Barat dalam berinteraksi dengan sesama masyarakat Indonesia di
Mesir. Kesuksesan studi formal dan sosial melalui organisasi kekeluargaan
yang berorientasi pada empat hal pokok : Kekeluargaan, pndidikan, sosial
dan dakwah. Dan berdirinya organisasi kekeluargaan ini sama sekali bukanlah
untuk menumbuhkan rasa kesukuan dikalangan warga Jawa Barat dalam berinteraksi
dengan sesama masyarakat Indonesia di Mesir.
Ide Penamaan
Perkumpulan orang Jawa Barat ini memilih nama kekeluargaan dan kemasyarakatan
dengan tujuan agar mereka yang tergabung didalamnya tidak merasa canggung
lagi saat terjun di masyarakat serta tidak menjadi asing di kampung
halamannya sendiri kelak. Serta diharapkan agar ketika mereka pulang
ke tanah air, mereka tidak melupakan Tri Dharma perguruan tinggi (Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian).
Seperti halnya organisasi sosial mahasiswa Indonesia lainnya, KPMJB
tidak memiliki hubungan formal birokratif dengan nama daerah atau wilayah
yang disandangnya. Kalimat "Jawa Barat” yan disandangnya
semata-mata digunakan sebagai ikatan lokal yang sudah lazim dipergunakan
di negara kita. Lebih dari itu, nama ini pulalah yang telah membentuk
sebuah sikap kekeluargaan, karena latar belakan dan adat istiadat yang
sama sehingga menjadi wahana strategis untuk menumbuhkan sikap sauyunan
dalam segala aspek hidup beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Disamping itu, juga menjadi masukan utama dalam upaya menyusun strategi
dakwah Islam.
Perkembangan KPMJB
Pada awal berdirinya, KPMJB hanya merupakan nomaden dari apartemen ke
apartemen dan dimulai pada periode kepengurusan ketiga, tepatnya pada
tahun 1984 pada masa kepengurusan Sibli Wardi, MA, dengan mengingat
semakin bertambahnya anggota, KPMJB mulai memiliki sekertariat yang
saat itu bertempat di Building 26 lantai 9 Hedr el-Thony St. Nasr City
Cairo. Pada saat itu KPMJB beranggotakan sekitar 60 (enam puluh) orang.
Setelah dua belas kali mengalami pergantian kepengurusan sejak berdirinya,
KPMJB tetap memegang misi utamanya yaitu : "Perwujudan organisasi
sebagai wahana aspirasi dan pelatihan anggota dalam kegiatan pendidikan
sosial dan dakwah Islamiyah”. Adalah sudah barang tentu, ini diupayakan
dalam rangka melatih dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kelak
diharapkan mampu berperan serta dalam pembangunan umat di segala aspeknya
ke arah terwujudnya idealisme di atas itulah maka refleksi ukhuwah islamiyah,
bantu membantu menjadi syarat utama.
Sampai usianya yang ke-24, KPMJB telah mengalami 12 kali pergantian
kepemimpinan yaitu :
1. Periode 1977 - 1980 : A. Dudung Abdul Halim, MA.
2. Periode 1980 - 1984 : Shalahuddin FA, Lc.
3. Periode 1984 - 1986 : Sibli Wardi, MA.
4. Periode 1986 - 1988 : Drs. Jahruddin Thahir Tamimi, Lc.
5. Periode 1988 - 1990 : Hilmanuddin, MA.
6. Periode 1990 - 1992 : Ahmad Adria, Lc.
(pada masa ini terjadi pergantian kepemimpinan dikarenakan yang bersangkutan
pulang ke tanah air dan diteruskan oleh ketua I : Jeje Turmudzi, Lc.)
7. Periode 1992 - 1994 : Tantan Taqiyuddin, Lc.
8. Periode 1994 - 1995 : Abdul Rauf Sumatra, Lc.
(mulai pada periode ini masa jabatan kepengurusan KPMJB diperpendek
menjadi 1 (satu) tahun)
9. Periode 1995 - 1997 : Deden Ramadhan Adinata
(kepengurusan pada periode ini terpaksa diperpanjang karena mengikuti
program Universitas Al-Azhar yang merubah sistem ujiannya menjadi per
semester)
10. Periode 1997 - 1998 : Dede Husaini Komaruddin
11. Periode 1998 - 1999 : Utep Ruhiat
12. Periode 1999 - 2000 : Abdullah Fikri Basya
13. Periode 2000 - 2001 : Dadang Ridwan
Prestasi anggota KPMJB
Jumlah anggota KPMJB yang terdata dari awal berdirinya hingga kini hampir
mencapai 1000 orang dan yang telah menyelesaikan pendidikannya pada
tingkat under graduate (S1) berjumlah ± 300 orang sedangkan yang
telah menyelesaikan pendidikannya pada tingkat post graduate berjumlah
17 orang; S2 sebanyak 15 orang dan S3 sebanyak 2 orang. Adapun anggota
KPMJB yang telah menyelesaikan program S3-nya ialah : Dr.Ahmad Syatori
dan Dr.Surahman Hidayat.
Sedikitnya jumlah anggota KPMJB yang berprestasi dalam bidang akademik
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor biaya yang terkadang
mengurangi semangat untuk berprestasi. Sehingga pada tahun 80-an jarang
sekali mahasiswa anggota KPMJB yang mampu menyelesaikan program S1-nya
dalam waktu 4 tahun. Dan banyak pula di antara mereka – dikarenakan
faktor biaya ini – yang pergi ke Saudi Arabia disamping untuk
menunaikan ibadah haji juga sambil mencari bekal bagi kehidupan belajar
di Mesir. Hingga tak sedikit yang terpaksa meninggalkan ujian perkuliahan.
Alhamdulillah, pada tahun 90-an prestasi anggota KPMJB cukup menggembirakan.
Dari 265 anggota yang tercatat dari tahun 1990 - 1998, 40 orang di antaranya
telah menerima beasiswa ICMI dan sebagian besar lainnya menerima beasiswa
dari Al-Azhar dan Majelis A’la Al-Islamy. Hampir 20 anggota KPMJB
saat ini tengah menempuh jenjang S2 di Universitas Al-Azhar, Zamalek
dan Cairo. Dan 4 orang tengah menyelesaikan jenjang S3 di Universitas
Al-Azhar. Dari jumlah tersebut sekitar 95 % berdomisili di Kairo, sedang
sisanya tersebar di berbagai propinsi di luar Kairo.
Yang perlu dicatat, bahwa peran KPMJB dalam menunjang prestasi keberhasilan
anggotanya sangatlah besar, hal ini dibuktikan oleh mereka yang telah
kembali ke tanah air dalam rangka mengamalkan ilmu dan pengalaman mereka
di berbagai balai pendidikan, pondok pesantren, majelis taklim, organisasi
kemasyarakatan hingga ke perguruan tinggi. Ini semua merupakan aset
besar dalam upaya mencerdaskan bangsa dan mengisi kemerdekaan Indonesia
yang kita cintai ini.
Aktifitas Anggota
Kegiatan latihan retorika merupakan acara mingguan
yang selalu menghangatkan suasana masyarakat Jawa Barat di Mesir ini,
ditambah dengan kegiatan latihan membaca koran bahasa Arab dan Inggris,
bedah buku, diskusi, dan yang tak kalah penting adalah bimbingan muqarrar
(diktat kuliah) untuk mengantarkan anggota hingga dapat sukses di bidang
akademis. Sejak awal tahun 90-an, kegiatan KPMJB mengalami kemajuan
yang pesat. Jenis kegiatan mulai saat itu tidak terbatas pada acara
pidato dan lagihan bimbingan bahasa Arab saja, akan tetapi ditambah
dengan kegiatan lainnya, seperti : pelatihan kepemimpinan, pelatihan
jurnalistik, orientasi mahasiswa baru, kursus bahasa Perancis, bahkan
pada masa kepemimpinan Abdul Rauf Sumatra, Lc, pada tahun 1995, KPMJB
mampu menerbitkan buletin MANGGALA sebagai wahana informasi dan silaturahmi
yang sekaligus merupakan ciri khas seorang insan akademis. Kemudian
pada masa kepemimpinan Deden Ramadhan Adinata, KPMJB menerima sumbangan
satu set komputer dari Bapak Ukman Sutarya, Wakil Gubernur Jawa Barat,
sehingga kegiatan anggota pun bertambah satu lagi yaitu : Kursus Komputer
dengan program-program yang penting baik untuk menulis makalah atau
pembuatan bulletin.
Di bidang olah raga, warga KPMJB telah lama aktif di sebuah wadah perkumpulan
olah raga yang dimiliki oleh warga Jawa Barat, yang dinamakan Siliwangi
Sport Club (SSC). Perkumpulan ini berbentuk independen dan didirikan
tidak lama setelah berdirinya KPMJB.
Cabang olah raga yang paling bergengsi dan paling banyak diminati oleh
para mahasiswa adalah cabang sepak bola. Sesuai dengan cabang olah raga
yang banyak diminati oleh para penduduk pribumi di sini.
Untuk cabang olah raga yang satu ini, Siliwangi Sport Club selalu aktif
mengikuti berbagai kejuaraan baik yang diadakan oleh mahasiswa Indonesia,
seperti : Indonesia Games atau Indonesian Cup dan Asean Cup, maupun
yang diadakan oleh mahasiswa dari negara lain baik sesama negara Asia
atau pun belahan dunia lainnya.