Tufail
bin Amr Ad-Dausy merupakan seorang pimpinan kabilah ( Daus ) dimasa jahiliyah,
seorang yang terkemuka dikalangan bangsa arab. Ia merupakan seorang yang
dermawan, tatkala orang fakir miskin datang kepadanya untuk meminta bantuan ia
pun dengan segera memberinya, begitupun dengan orang yang meminta perlindugan
kepadanya, ia lindunginya dari ketakutan yang menimpannya. Disamping itu ia
dikenal sebagai pribadi yang pintar, cerdas , seorang penyair yang handal,
hatinya yang begitu lembut sehingga tidak sulit untuk merangkai kata kata syair
yang indah.
Kisah Islamnya Beliau :
Berkata
Tufail :
Suatu
ketika saya mengadakan kunjungan ke mekkah, lalu saya melihat pimpinan pimpinan
quraisy, sampai mereka bertemu dengan saya, kedatangan saya pun mereka sambut dengan sebaik baiknya sambutan,
lalu mereka menempatkan saya ditempat yang paling mulia.
Kemudian
berkumpullah para pimpinan dan petinggi mereka kepada ku seraya berkata :
Wahai Tufail, sesungguhnya engkau telah berkunjung ke negri
kami, dan ini seorang laki laki yang menganggap dirinya sebagai nabi , dia
telah merusak kondisi kami, merobek persatuan kami, dan mencerai berai jamaah
kami, sesungguhnya apa yang kami takutkan yaitu dia akan memisahkan kamu dan
memisahkan kepemimpinan kamu dari kaum mu sebagaimana yang telah ia lakukan
terhadap kami. Maka janganlah sampai seseorang pun dari kaum mu berbicara
dengannya, dan jangan juga mendengarkan sesuatu pun darinya, karena sesungguhnya
ia memiliki perkataan seperti sihir : memisahkan antara anak dengan bapaknya,
begitupun antara saudara dengan saudaranya, begitupun antara istri dengan
suaminya.
Lalu
tufail berkata :
Demi Allah , selama itu mereka terus
menerus menceritakan kepada saya mengenai berita berita yang aneh mengenai
dirinya, dan menakut nakuti saya dan kaum saya dengan kaanehan perbuatannya,
sampai sampai saya berazam dan memutuskan supaya tidak mendekat kepadanya, dan
tidak berbicara barang satu katapun maupun mendengarkan sesuatu darinya.
Setelah
keesokan harinya , saya pun berangkat pergi kemasjid untuk melaksanakan tawaf
disekitar ka'bah, dan bertabaruk dengan patung patungnya sebagaimana kita
melaksanakan haji dan mengagungkan mereka. Lalu saya tutup kuping saya dengan
kapas, karena saya khawatir bilamana
tiba tiba saya mendengarkan sesuatu dari perkataan muhamad.
Akan
tetapi tatkala saya masuk kedalam masjid,saya dapati ia sedang berdiri
mendirikan sholat menghadap ka'bah yang sholatnya itu berbeda dengan sholat
yang kita lakukan, dan mendirikan ibadah yang berdeda dengan ibadah yang kita
kerjakan, lalu saya terpikat dengan pemandangannya, dan saya ikuti gerakan ibadahnya, lalu saya
dapati diri saya mendekat kepadanya, sedikit demi sedikit tanpa saya bermaksud
untuk berbuat demikian sebelumnya , sampai suatu saat saya telah dekat sekali
dengannya. lalu Allah menggerakan hatiku sampai telinga saya mendengarkan
sesuatu dari apa yang ia katakan, lalu saya pun mendengarkan perkataannya,
tidak ada satu katapun yang ia keluarkan dari mulutnya kecuali yang baik,tiba
tiba saya berkata didalam diri saya sendiri
:
Wahai Tufail, kamu kehilangan ibumu
dengan kematian, sesungguhnya kamu itu
seorang penyair yang cerdas , tidaklah
tersembunyi dari mu mana itu yang baik maupun yang buruk, lalu apakah hal yang
menghalangi mu untuk mendengarkan sesuatu dari seorang apa yang ia katakan….
Apabila yang ia katakan itu baik
maka saya akan terimanya, dan apabila itu jelek maka saya tinggalkannya.
kemudian
saya berdiam diri sesaat sampai Rosulullah saw kembali ke rumahnya, lalu saya
pun mengikutinya sampai beliau masuk kedalam rumahnya, lalu saya pun masuk dan
berkata :
Wahai muhammad, sesungguhnya kaum mu
telah berkata kepadaku mengenai engkau begini begini. Demi Allah! apa yang mereka jelaskan kepada saya membuat
saya takut dari perkaramu sampai sampai saya tutup kedua telinga saya dengan kapas agar tidak mendengar perkataan
mu, kemudian Allah menolaknya kecuali sampai diperdengarkannya sesuatu darinya,
dan saya mendapatinya itu baik…maka jelaskan lah kepadaku perkara mu.
Kemudian
Rosulullah saw memaparkan kepada saya perkaranya, lalu beliau membacakan surat
al ikhlas dan al falaq kepada saya, demi Allah tidaklah saya pernah
mendengar sesuatu yang lebih baik dari perkataannya, dan saya tidak pernah
melihat perkara yang lebih adil dari perkaranya…disaat itu saya ulurkan
tangan saya kepadanya, dan saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah Rosulullah , lalu saya masuk kedalam islam.
Kesimpulan
dari kisah di atas :
- Para musuh islam sampai kapan
pun tidak akan ridho islam itu tegak dimuka bumi, mereka menggunakan berbagai cara untuk melenyapkan
cahaya islam dari dunia ini dan umat islam masuk kedalam agama mereka, hal
ini telah Allah swt jelaskan didalam Al Quran, Allah swt berfirman :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ( Al Baqarah : 120 )
- Sesungguhnya
hidayah itu datangnya hanya dari Allah swt saja, maka apabila kita tidak mendapatkan respon
yang baik, kita jangan sampai putus asa dan menyerah dalam berdakwah,
tugas kita hanyalah menyampaikan islam, sedangkan yang memberikan mereka
hidayah yaitu hanya Allah swt. Siapa yang masuk islam maka dia telah
mendapatkan suatu anugrah yang besar. Sebagaimana firman Allah swt :
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq)
siapa yang dikehendaki-Nya ( AL- Baqarah : 272 )
Allah menganugerahkan al hikmah
(kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). ( Al- Baqarah : 269 )
|