Mengawali
tulisan sederhanan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada suara PPMI atas kepercayaan yang diberikan berupa permintaan
tulisan bertemakan "KPMJB Sebagai Organisasi Kekeluargaan Yang Mandiri”
ini. Kesempatan yang patut penulis sendiri syukuri sebagai salah satu
wujud silaturahmi antar organisasi, khususnya organisasi induk PPMI dan
organisasi kekeluargaan yang mewakili masisir dari sabang sampai
merauke. Tanggal
10 November 2008 usia organisasi KPMJB –selanjutnay disebut paguyuban-
genap menjadi 31 tahun. Terasa ataupun tak terasa waktu berjalan begitu
cepat. Secara psikologis, usia 31 tahun adalah fase kematangan hidup
seseorang, baik dalam pencarian jati diri, identitas, eksistensi
ataupun pengalaman hidup. Karenanya, dalam usia ini digolongkan sebagai
usia cukup dewasa.
Disebutkan
dalam muqoddimah AD ART KPMJB bahwa paguyuban berdiri untuk membantu
PPMI sebagai organisasi induk masisir, dan sebagai wahana silaturahmi
antara anggota warga Jawa Barat. Dengan kata lain keberadaan KPMJB
adalah sebagai salah satu komponen penunjang kesuksesan kinerja PPMI,
dan keberhasilan masisir secara makro, karena warga paguyuban adalah
anggota PPMI. Oleh Karena itu keberadaan setiap kekeluargaan adalah
untuk kesuksesan bersama masisir dalam berbagai aspek kehidupan
terutama akademis dan kesejahteraan mahasiswa, tak lupa pula mahasiswi. Hal ini erat kaitannya dengan misi Paguyuban sendiri. Yaitu, perwujudan
organisasi sebagai wahana aspirasi dan pelatihan anggota dalam lingkup
kegiatan pendidikan, sosial, budaya dan dakwah Islamiyyah. Terlepas dari keberadaan Paguyuban dengan pemerintahan yang ada di Jawa Barat, yang tidak memiliki hubungan ‘formal birokratis’ secara de jure. Namun, secara de facto, bahwa
komunitas warga Jawa Barat yang ada di Mesir ini merupakan aset masa
depan dalam memajukan Jawa Barat . Baik berperan aktif dalam memajukan
Jawa Barat melalui pranata sosial kebudayaan, atau jalur keagamaan
(baca : dakwah Islamiyyah), atau peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan, bahkan tidak menutup kemungkinan lewat jalur birokrat, atau
lewat jalur yang lainnya. Sesuai
dengan misi yang diemban, Paguyuban dengan segenap perangkat yang ada
berada dalam posisi strategis dan mempunyai peranan penting dalam
pemberdayaan minat dan potensi anggota. Baik potensi intelektual (ranah
pemikiran), gairah berorganisasi, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk periode tahun ini, setidaknya terdapat tiga hal pokok yang akan diusahakan, yaitu: Pertama, peningkatan kualitas akademis dan intelektual. Kedua, peningkatan hubungan sosial-budaya dan kemasyarakatan. Ketiga, optimalisasi kinerja organisasi. 1. Peningkatan Kualitas akademis dan Intelektual Menjadi
sebuah kewajiban bagi Paguyuban untuk senantiasa mampu memberdayakan
potensi intelektual anggota. Yang merupakan rangkaian dari sekian
proses yang mesti dilalui, seperti, 1) merangsang minat dan bakat keilmuan anggota, 2) mengakomodasi potensi intelektual anggota, dan 3) mengarahkan potensi yang ada ke arah yang lebih inovatif, kreatif dan dinamis. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang menjadi acuan dan dijabarkan dalam program kerja nyata diantaranya : - Peningkatan
prestasi akademik warga, dengan mengadakan MS (Muqoror Society), dan
bekerjasama dengan PPMI, Senat, AsSyatibi, juga kekeluargaan yang lain
untuk mengadakan fushul Taqwiyah sesuai dengan hasil lokakarya tahun
ini di Cairo.
- Menggairahkan
wacana pemikiran, dengan mengadakan kajian-kajian regular, dan juga
dengan bekerjasama dengan lembaga lain untuk mengadakan seminar ilmiah.
- Kodifikasi
hasil-hasil diskusi,cerpen, dan karya lainnya dengan menerbitkan buku
karya tulis ilmiah anggota yang potensial ataupun buku kumpulan cerpen.
- Optimalisasi skill bahasa, dengan mentatbiqan bahasa arab sebagai bahasa administrasi dan bahasa harian dua hari dalam seminggu.
- Optimalisasi
skill jurnalistik (tulis-menulis) dan Terjemah, dengan mengadakan
pelatihan menulis dan mendatangkan penulis handal warga KPMJB
diantaranya Ust. Udo Yamin Effendi.
- peningkatan
semangat baca, dengan mengadakan "komunitas kutu buku”, dimulai dari
pengurus sendiri, minimal sebelum tidur diadakan diskusi bersama
membicarakan hasil bacaan sehari penuh.
- Menggalakan
budaya tahfidz Quran dengan mengadakan program Tahfidz intensif di
bawah naungan Dep.Kaderisasi dan bekerjasama dengan Al-Quran Community
Zaqaziq.
2. peningkatan hubungan sosial-budaya dan kemasyarakatan Sebagai organisasi yang berbasis cultur domain, keharmonisan serta jalinan komunikasi yang aktif dengan warga Paguyuban menjadi bagian tak terpisahkan. Adanya jargon ‘dari anggota - oleh anggota - untuk anggota’ sudah seharusnya menjadi trade mark kerja Paguyuban. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu dikembangkan diantaranya : - Peningkatan
jalinan silaturahmi (ukhuwah) dengan warga dan sesepuh, dengan
mengadakan turba dan buka bersama sesepuh selama bulan Ramadhan, dan
acara masif yang bersifat keleluargaan seperti open house.
- Pelengkapan data anggota
- Membuat pos-pos jaringan informasi dan komunikasi warga
- Optimalisasi pengurusan Zakat, Infaq, Wakaf dan Shodaqoh
- Optimalisasi potensi seni budaya dan olah raga
- Pengoptimalan Teknologi dan Informasi, dengan Pemanfaatan teknologi sebagai sarana edukasi, komunikasi dan informasi
3. Optimalisasi Kinerja Organisasi Adapun aplikasi dari pemantapan kinerja organisasi sekarang, terwujud ke dalam se buah wujud adanya 1) profesionalisme dalam berkarya, 2) peningkatan kinerja dalam bentuk spesialisasi bidang garapan, dan 3) penambahan karya yang berkualitas. Dalam hal ini, optimalisasi kinerja organisasi meliputi unsur seperti : - Konsolidasi
internal DP-KPMJB, dengan mengadakan "hari DP Sauyunan” merupakan
tempat sesame pengurus untuk sharing dan saling menasehati satu sama
lain.
- Peningkatan
jalinan network organisasi, Alhamdulilah sudah ada dua anggota yang
baru mendapatkan minhah dari WAMY atas muwafaqoh KPMJB. Semoga tahun
ini permohonan beasiswa S2 ke PEMDA JABAR bisa teraksana.
- Pemberdayaan aset-aset organisasi berupa Rumah Daerah Pasangrahan JABAR, Alat-alat Musik: Gamelan, Calung.
Ramadhan Bersama Paguyuban Di
bulan Ramadhan tahun ini KPMJB mengadakan berbagai kegiatan dan acara
massif, diantaranya: Dialog santai bersama Aa Dym dengan mendatangkan
Dubes RI, A.M Fachir dan peraih mumtaz Abu Nashor pada
tanggal 2 september 2008. Dan ada juga Dialog ilmiah ilmu falak bersama
Ust Aang As’ari tanggal 10 september 2008. Disusul dengan Dialog Fiqh
Shiam pada tanggal 16 september 2008 bersama Ust. Aep Saepullah S.Ag
dan dilanjutkan dengan ceramah nuzulul Quran. Kegiatan lainnya adalah
Tahfizul Quran intensif setiap hari ba’da subuh, dan Ta’jil bersama
setiap hari terbuka untuk umum dengan sponsor salah satu sesepuh yang
tidak bisa kami sebutkan namanya. Dam semua rangkaian kegiatan selama
Ramadhan ini dibungkus dalam acara "Ramadhan Bersama Paguyuban” dan
akan diakhiri dengan "Lebaran bersama Paguyuban” tanggal 1 Syawal ini. Satu
hal perlu ditegaskan bahwa kemandirian organisasi bukan berarti
terbebasnya organisasi dari kerjasama dengan lembaga lain, justru
sebaliknya. Organisasi selayaknya bisa mengadakan jalinan yang harmonis
satu sama lain, dengan demikian akan tercipta suatu hubungan yang
mutualisme antara organisasi. Dan organisasi akan menjadi sarana
seseorang untuk bisa menggali jati diri, meraih prestasi, dan belajar
menemukan solusi dari permasalah yang dihadapi. Terakhir
semoga Organisasi masisir yang beragam ini mampu menemukan tugas dan
tujuan masing-masing, dalam artian semoga kedepan ada konsep jelas dari
siapapun untuk mengarahkan organisai kepada rel nya masing-masing,
misalkan kekeluargaan untuk optimalisasi mengayomi anggota, senat dan
study center untuk optimalisasi pretasi akademik masisir, almamater
mendukung penuh kinerja kekeluargaan dan PPMI, sehingga tidak terjadi
timpang tindih kegiatan yang sama pada waktu yang sama namun
dilaksanakan oleh organisasi yang berbeda, dan yang paling menyedihkan
panitianya itu-itu juga.
oleh : Yopi Nurdiansyah Lc
|