Disatu
sisi, kondisi seperti ini membuat KPMJB bangga akan aset dan kader yang
nantinya akan berkiprah di tengah masyarakat Jawa Barat. Dimana setiap anggota
akan bertebaran keseluruh pelosok Jawa Barat sesuai dengan peran dan
kecenderungannya masing-masing tergantung aktifitas yang dilakukan bersangkutan
selama di Mesir. Disisi yang lain, timbul keprihatinan ketika kita terjebak
dengan kemajemukan ini dijadikan sebagai alasan ketidakharmonisan atau bahkan
sebagai pembatas ruang gerak antara elemen yang satu dengan yang lainnya.
Ataupun adanya asumsi yang mengatakan bahwa di KPMJB sudah tidak plural lagi, karena
dikuasai oleh golongan atau unsur tertentu.
Saya
bisa menangkap asumsi-asumsi ini semacam ini berangkat dari ketidakbijakkan
dalam menyikapi sebuah perbedaan. Padahal kalau kita sikapi dengan keterbukaan,
dengan hati yang jernih dan kedewasaan, saya kira tidak akan ada permasalahan
yang berkaitan dengan istilah ini. Semua perbedaan itu sungguh akan indah dan enak dipandang
ketika kita sikapi dengan lebih mengedepankan kesadaran daripada mengikuti hawa
nafsu. Lebih mengedepankan maslahat dari pada kepentingan sesaat. Dan saya kira
yang sedang terjadi di KPMJB sekarang ini adalah hanya kesalahpahaman dalam mengartikan
pentingnya persatuan dan bagaimana usaha serta keinginan menuju ke
arah persatuan tersebut.
Untuk
itu, selaku DP KPMJB, salah satu usaha yang akan dilakukan kedepan adalah kita
akan terus membuka diri dan berusaha menampung seluruh aspirasi warga. Kita
akan terus bersilaturahmi dan bergandengan tangan menuju keharmonisan. Selain
itu, kita juga akan berikan keluasan bagi setiap bupati tiap daerah untuk dapat
menggunakan fasilitas Pasangrahan ini paling tidak sebulan sekali, sebagai
bentuk perhatian terhadap anggota dan amanat yang diberikan oleh Pemda kepada
warga Jawa Barat yang ada di Mesir. Karena kalau bukan warga KPMJB yang
menggunakan siapa lagi.
Harapan kami, semoga KPMJB kedepan bisa lebih baik dan
lebih maju lagi. Mari kita timbulkan rasa kepemilikan kita terhadap KPMJB
dengan penuh kesadaran. Mari kita sikapi semua perbedaan dengan penuh
kedewasaan dan saling menghargai satu sama lainnya dengan terus mengedepankan
kesamaan-kesamaan yang ada pada diri kita masing-masing.
|