|
Monday 2024-09-09 10:18 PM |
Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
|
|
Welcome Guest | RSS
Main | Registration | Login |
My site |
Entries in category: 3 Shown entries: 1-3 |
|
Sort by:
Date ·
Name ·
Rating ·
Comments ·
Views
(Kado Milad KPMJB ke-32) Oleh: Rashid Satari Ada yang menarik berlangsung di Pasangrahan Jawa Barat pada Rabu malam lalu (05 Maret 2008). Acara Penutupan Siliwangi Cup ke-8 diiringi bincang ringan antar Bupati KPMJB. Sisipan acara berupa bincang ringan Bupati KPMJB ini sempat menggelitik benak saya untuk kemudian merenung agak panjang jauh ke depan. Ini tentang masa depan pengelolaan organisasi KPMJB pasca-perkembangannya yang saat ini sudah sedemikian besar. |
Di barat, yang akar budayanya berbeda dengan kolega mereka di dunia
timur, syariat selalu dilihat melalui perspektif yang berbeda. Syariat
dalam lingkungan matrealis semisal barat—dan berbagai tempat
lainnya—ini selalu mengharapkan progresivitas dan perubahan untuk
kesesuaian dengan etos mereka. Keinginan perubahan dan penyesuaian ini
dikarenakan lebih banyak berpulang pada kondisi dan kebiasan budaya
mereka di barat.
Tak cukup jelas bagaimana sekuleris (barat) memandang hukum Islam,
tetapi nampaknya ide-ide hukum yang melangit bagi mereka harus segera
diturunkan membumi memaslahatkan umat.
Analisa |
Views: 1235 |
Added by: fajar |
Date: 2010-01-28
|
|
Hakikat puasa memiliki target akhir pada ketakwaan (Q.S.
Al-Baqarah [2]: 183), sedangkan salah satu refleksi ketakwaan dalam kehidupan
adalah sikap jujur. Puasa memiliki korelasi kuat dengan sikap positif ini.
Seorang anak bisa saja mengaku berpuasa, padahal tanpa sepengetahuan orang
tuanya ia telah berbuka. Apalagi ibadah puasa ini memiliki hubungan langsung
dengan Allah Yang Maha Mengetahui. |
|
|